
Rosmawati, S.Pd, mengaku senang sekolahnya menjadi mitra Program PINTAR Penggerak Tanoto Foundation yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Ia mengatakan, salah satu program yang dijalankan adalah menggalang peran serta masyarakat (PSM) yang dilakukan oleh komite dan orangtua terkati perbaikan jalan yang rusak menuju halaman sekolah.
Kini, sekolahnya yang dipimpinnya yaitu SMPN Satu Atap Sukamaju Mestong Muaro Jambi terus melakukan gebrakan.
“Kegiatan ini merupakan penerapan dari pelatihan Modul-1 Program POP pada unit 5 PSM yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Guru senior dan Komite di awal Desember lalu,” ujarnya, Senin, (10/1).
Sebagai rencana tindak lanjut kegiatan tersebut, Rosmawati mengadakan pertemuan terlebih dahulu bersama komite dan perwakilan paguyuban orangtua.
Salah satu hasil keputusan rapat tersebut adalah pengecoran jalan rusak menuju halaman sekolah.
“Selain dengan komite dan orangtua, rapat tersebut juga dihadiri perangkat Desa Sukamaju,” tambahnya.
Jalan Licin Rawan Terjatuh
Saat ini, kondisi jalan yang dilalui oleh orangtua atau pengantar yang akan menjemput siswa hampir terjatuh di jalan menuju gerbang sekolah, karena jalan yang licin dan berlumpur ditambah permukaan tanah tidak rata.
Ketika musim hujan tiba, jalanan akan tergenang air. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses masuk ke sekolah. Karena SMPN Satu Atap Sukamaju ini masih sekolah satu atap maka pekarangan sekolahnya berbagi dengan SD 159/IX Sukamaju.
Pelatihan Modul-1 Program Pintar Penggerak Tanoto Foundation untuk unit Peran Serta Masyarakat merupakan pemantik dari inisiasi pemberdayaan masyarakat sekolah untuk berpartisipasi meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 54 Ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.”
Poin ini menjadi perangsang bagi masyarakat sekolah bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Hasil duduk Bersama antara komite, orangtua siswa dan tokoh masayarakat maka disepakati secara swadana dari orangtua siswa yang dikoordinir oleh komite dikumpulkan dana untuk pengecoran jalan.
“Teknis pengumpulan adalah transparan dan terbuka, yang nanti akan dikelola oleh komite dan orangtua,” pungkas Rosmawati.
Dana yang terkumpul nantinya langsung digunakan untuk pengecoran jalan menuju halaman sekolah.