Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Seluruh Pelayanan di Dinas Pendidikan tidak dipungut biaya, GRATIS!!!!. Bantu kami untuk selalu meningkatkan pelayanan dengan mengisi kuesioner secara online, klik disini

Pojok Opini

Index Pojok Opini

Background Visi Pendidikan Jambi Menuju TUNTAS 2021

Ditulis oleh Azwan pada tanggal 17 Januari 2017

  1. PENDAHULUAN

Pembangunan pendidikan merupakan upaya strategis untuk menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berdaya saing tinggi untuk mempertahankan jati diri bangsa yang bermartabat, mendorong tumbuh-kembang sektor ekonomi, dan untuk menyediakan landasan bagi terciptanya masyarakat madani. Komitmen ini ditujukan untuk mencapai Visi Presiden dan Wakil Presiden RI 2015-2019 yaitu Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Selanjutnya visi tersebut diderivasi lagi menjadi visi Kemendikbud 2015-2019 yaitu Terbentuknya Insan Serta Ekosistem Pendidikan Yang Berkarakter Dengan Berlandaskan Gotong Royong.

Pemerintah Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Zumi Zola dan Fachrori Umar untuk periode 2016-2021 membangun visi Jambi TUNTAS 2021 (Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera) dengan 6 misi yaitu 1) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah Yang Bersih, Transparan, Akuntabel dan Partisipatif Yang Berorientasi Pada Pelayanan Publik, 2) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Terdidik, Berbudaya, Agamis dan Berkesetaraan Gender, 3) Menjaga Situasi Daerah Yang Kondusif, Toleransi Antar Umat Beragama dan Kesadaran Hukum Masyarakat, 4) Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Optimalisasi Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Didukung Oleh Penerapan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (IPTEKIN) Berwawasan Lingkungan. 5) Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Infrastruktur Umum, Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Alam Yang Berkeadilan dan Berkelanjutan, 6) Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat.

Dari visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi tersebut yang menyentuh kepada Dinas Pendidikan adalah misi ke 2 yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Terdidik, Berbudaya, Agamis dan Berkesetaraan Gender serta misi 4 yaitu Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Optimalisasi Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Didukung Oleh Penerapan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (IPTEKIN) Berwawasan Lingkungan. Berdasarkan dua misi tersebut maka visi yang tepat bidang Pendidikan Provinsi Jambi untuk mendukung dan mengimplementasikan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi serta visi Kemendikbud RI yaitu terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang TUNTAS tahun 2021. Melalui visi yang dikembangkan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dan berdasarkan kondisi dan permasalahan maka ditetapkan 4 misi masing-masing adalah (1) Meningkatkan mutu guru yang profesional dan berkarakter; (2) Meningkatkan standardisasi dan pengembangan tata kelola sekolah berbasis TIK; (3) Mengembangkan mutu isi dan proses pembelajaran yang berkarakter berbasis kearifan lokal dan (4) Meningkatkan akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi.

       2. PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada portal Sudung Belaja diperoleh informasi bahwa kondisi objektif mutu pendidikan di Provinsi Jambi pada jenjang pendidikan menengah masih memiliki banyak kelemahan yang harus segera diperbaiki dan ditingkatkan secara sistemik dan sistimatis. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen tinggi dari pemerintah dan pemerintah daerah dan semua stakeholder yang direfleksikan melalui kerja keras untuk mewujudkan pendidikan bermutu. Beberapa hasil rekam data berikut menjelaskan kondisi pendidikan Jambi saat ini (existing condition). Beberapa permasalahan teridentifikasi sebagaimana disajikan pada tabel berikut. 

Butir-butir permasalahan yang ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan di Provinsi Jambi

1.     Sebagian besar mutu satuan pendidikan (sekolah) belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Dari 5.296 jumlah sekolah di Provinsi Jambi, 3.786 (71,49%) sekolah belum memenuhi standar nasional pendidikan, dan yang belum terakreditasi berjumlah 1.952 sekolah (36,86%).

2.     Program wajib belajar 9 tahun belum sepenuhnya selesai (angka partisipasi penduduk usia SD/MI dan SMP/MTS baru 91,91%; SMU 56,11%; usia Perguruan Tinggi 12,81%).

3.     Masih banyaknya ruang kelas yang termasuk kategori rusak (dari 27.658 ruang kelas, 3.129 (11,31%) ruang rusak berat, 6.192 (22,39%) rusak ringan).

4.     Belum tersedianya laboratorium dan perpustakaan yang memadai.

5.     Masih banyak guru yang belum memenuhi standar yang diamanatkan (sarjana) dan relevan dengan bidang studi yang diajarkannya, sehingga mempersulit dalam mengembangkan kariernya (dari 52.132 guru, yang belum berkualifikasi sarjana sebanyak 26.884 (51,57%) guru).

6.     Masih lemahnya sistem manajemen SDM guru dan tenaga kependidikan, terutama dalam pola rekruitmen, seleksi, penempatan dan pendistribusian, pembinaan karier, kesejahteraan dan remunerasi, serta pemberhentian tenaga guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan tenaga kependidikan lainnya yang

       sering keliru.

7.     Sebagian besar sekolah masih kesulitan dalam menyusun visi, misi dan program kerja sekolah (RAPBS) dan menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan sekolah bermutu belum menjadi skala prioritas.

8.     Disparitas mutu pendidikan antar daerah perkotaan dan perdesaan, antar penduduk kaya dan miskin, dan disparitas gender cukup besar.

9.     Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah belum memadai.

10.  Sebagian besar program kerja sekolah dan program pengembangan pendidikan tidak dimonitoring dan dievaluasi oleh pejabat yang berwenang.

11.  Pengawas sekolah dan pengawas guru mata pelajaran tidak terkelola dengan baik, etos kerja pengawas masih rendah yakni hanya rerata   di bawah 50% kehadirannya ke sekolah.

12.  Teknisi dan tenaga laboran baik kuantitas maupun kualitas kurang memadai.

13.  Masih tingginya ketidakpuasan masyarakat terhadap karakter, moralitas atau etika lulusan sekolah dan layanan pendidikan.

14.  Sekolah belum mampu melakukan evaluasi diri sekolah secara berkesinambungan.

15.  Infrastruktur teknologi, informasi dan komunikasi pada setiap satuan pendidikan kurang memadai.

16.  Belum tersedianya SIM berbasis sekolah.

17.  Kurikulum pendidikan yang terlalu teoritis, kurang praktis, kurang kontekstual, sehingga kurang memberikan makna yang berarti bagi bekal kehidupan murid di masa depan, baik yang berkenaan dengan nilai-nilai religius, bekal kecakapan hidup (life skills), tata pergaulan, budi-pekerti, seni budaya lokal, kesehatan dan lingkungan hidup, serta aspek-aspek pembentuk karakter bangsa sering terabaikan, termasuk ketentuan pelaksanaan pendidikan karakter secara terintegrasi dengan mata pelajaran belum tersentuh.

18.  Kurikulum belum berorientasinya pada keunggulan komparatif daerah

19.  Walaupun penerapan KTSP telah terlaksana hingga 90%, namun proses pembelajaran yang   menerapkan KTSP masih belum optimal, sebagian besar guru belum mendekati standar yang ditetapkan seperti standar isi, standar proses dan pengembangan model-model pembelajaran yang inovatif.

20.  Masih rendahnya mutu dan daya saing lulusan sehingga jumlah pengangguran lulusan sekolah mulai SMU, MA, SMK apalagi lulusan SMP atau SD sederajat, termasuk lulusan LPTK belum mampu menjawab kebutuhan dunia kerja.

Kondisi-kondisi di atas membawa akibat terhadap out put pendidikan sebagai dampak belum baiknya mutu pendidikan, antara lain; a) besarnya jumlah pengangguran lulusan sekolah mulai SMU, MA, SMK apalagi lulusan SMP atau SD sederajat, termasuk lulusan perguruan tinggi, b) besarnya ketidakpuasan masyarakat terhadap karakter, moralitas atau etika lulusan sekolah, c) masih besarnya ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan pendidikan, d) sebagian besar out put pendidikan masih memiliki kelemahan dalam daya saing atau kompetisi baik dalam dunia kerja maupun akademik, dan e) tamatan sekolah masih belum mampu menjawab kebutuhan dunia kerja.

Padahal di sisi lain Provinsi Jambi memiliki potensi yang cukup besar, mulai potensi sumber daya alam (SDA), potensi geografis, ekonomi, potensi sosio kultur dan sumber daya manusia (SDM). Pada sumber daya alam Jambi memiliki areal pertanian yang cukup luas, perkebunan, pertambangan, air, keragaman tumbuhan hutan, pariwisata dan sebagainya. Secara geografis Jambi merupakan daerah yang sangat strategis sebagai kawasan segitiga pertumbuhan Singapura, Batam dan Johor serta juga merupakan daerah yang berada pada pusat pertumbuhan Triangel, yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura. Termasuk juga Jambi dilalui oleh Koridor Percepatan Pembangunan Ekonomi Nasional (MP3EI).

Dengan potensi yang sangat kuat tersebut jika tidak disiasati oleh penyiapan SDM yang unggul, kreatif dan mandiri serta pekerja keras, maka lambat atau cepat Provinsi Jambi akan jauh ketinggalan dibandingakan dengan provinsi lain dalam NKRI, ASEAN, Asia dan global.

            Dengan menganalisis data dan permasalahan di atas, maka ISU STRATEGIS PENDIDIKAN JAMBI dapat ditentukan sebagai berikut :

  1. Mutu guru yang profesional dan berkarakter;
  2. Standardisasi dan pengembangan tata kelola sekolah berbasis TIK;
  3. Mutu isi dan proses pembelajaran yang berkarakter serta berbasis kearifan lokal.
  4. Akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi.

Dalam rangka menjamin setiap warga negara memperoleh pendidikan bermutu sebagai upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia yang unggul di Provinsi Jambi dibutuhkan arah kebijakan pendidikan strategis, sistematis dan visi pendidikan secara berkelanjutan. Untuk mencapai ke arah itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua elemen yang terkait dalam proses dan penyelenggaraan pendidikan.

Salah satu upaya mewujudkannya dibutuhkan pembangunan sumber daya manusia melalui proses dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Untuk menuju pendidikan bermutu maka perlu ditetapkan visi pendidikan Jambi. Visi tersebut dituangkan dalam rentang waktunya hingga tahun 2021. Hal ini konsisten dengan tuntutan pendidikan global yakni menghasilkan insan memiliki penguasaan keilmuan secara terintegrasi, kreatif, inovatif dan memiliki keterampilan yang responsif sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang cenderung kompetitif.

Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional dan visi pembangunan Provinsi Jambi serta permasalahan dan kelemahan yang dihadapi maka VISI PENDIDIKAN JAMBI 2021 adalah “terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang tuntas tahun 2021”.

Untuk mencapai visi pendidikan Jambi 2021 yaitu menghasilkan insan dan ekosistem pendidikan yang TUNTAS, dirumuskan MISI PENDIDIKAN JAMBI berikut: (1) Meningkatkan mutu guru yang profesional dan berkarakter; (2) Meningkatkan standardisasi dan pengembangan tata kelola sekolah berbasis TIK; (3) Mengembangkan mutu isi dan proses pembelajaran yang berkarakter berbasis kearifan lokal dan (4) Meningkatkan akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi.

Dari misi di atas, maka TUJUAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI adalah sebagai berikut: (a) Mewujudkan guru yang profesional dan berkarakter; (b) Mewujudkan sistem tata kelola pendidikan yang sehat dan sekolah yang berstandar; (c) Mewujudkan lulusan yang berkarakter berbasis kearifan lokal dan (d) Mewujudkan akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi.

        3. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan visi, misi dan hasil analisis permasalahan, ditemukan beberapa isu strategis yang diimplementasikan dalam Program pengembangan pendidikan Jambi hingga tahun 2021 sebagai berikut :

  1. Pemenuhan standar kualifikasi dan pengembangan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan pendidikan global. Dalam upaya meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan pendidikan dibutuhkan beberapa kegiatan sebagai penguat dan pendukung kompetensi yang dipersyaratkan yakni berupa: Peningkatan kemampuan bahasa Inggris yang berupa English for Specific Purposes, peningkatan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK, PTS dan lesson study) atau lebih dikenal sebagai pengembangan profesi guru secara berkelanjutan (PKB), peningkatan penguasaan TIK, peningkatan kemampuan guru dalam pembimbingan olimpiade, serta peningkatan kualifikasi ke jenjang S-2 dan S-3 dalam bidang studi yang dipersyaratkan serta peningkatan pelatihan tenaga kependidikan terutama sistem informasi berbasis TIK. Penyediaan pengawas pendidikan dan tenaga pendidikan yang berkualitas merupakan faktor penentu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Disamping itu, LPTK yang berakreditasi A, calon guru yang berkualitas, laboran, teknisi, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang profesional sangat dibutuhkan.
  2. Pemenuhan tatakelola sekolah yang sehat dan terstandarisasi berbasis TIK. Mengoptimalkan semua komponen yang terkait dengan kapasitas sekolah yang sehat dan berdaya saing menjadi skala prioritas program untuk menuju otonomi sekolah. Penguatan akreditasi sekolah dan pengawasan serta pembuatan program kerja sekolah yang terukur perlu dikembangkan. Membangun kapasitas institusi yang sehat berbasis TIK perlu dikembangkan untuk menopang terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
  3. Pemenuhan kurikulum berstandar nasional, adaftif dan berkarakter sesuai dengan tuntutan pendidikan global. Pemenuhan kurikulum sesuai dengan standar nasional merupakan kebutuhan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam rangka memenuhi tuntutan kurikulum yang dipersyaratkan maka dibutuhkan program kurikulum nasional dan adopsi dan adaptasi kurikulum dari negara-negara maju. Dalam program ini terdiri dari beberapa kegiatan yakni: Analisis kebijakan terkait dengan penyusunan kurikulum, secara teknis dilakukan penyusunan standar isi, proses, RPP berbasis TIK, Sistem penilaian berbasis TIK, pembuatan bahan ajar berbasis TIK, pengembangan laboratorium MIPA dan Bahasa, program/sistem SKS, model pembelajaran online, Sistem penjaminan mutu pendidikan, pendampingan guru-guru bidang studi yang hasil akhirnya tersusun dokumen kurikulum. Namun, sebelum kegiatan tersebut dijalankan terlebih dahulu dilakukan benchmarking ke sekolah-sekolah yang telah terstandarisasi global dan dalam negeri di sekolah-sekolah yang sudah mapan. Disamping itu, model kurikulum yang terintegrasi dengan mengembangkan jiwa yang berkarakter berbasis kearifan lokal menjadi pilihan dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
  4. Menyediakan akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi. Mutu pendidikan di sekolah dapat terbangun dengan baik apabila semua komponen pendidikan dapat bersinergi sesuai dengan porsinya. Komitmen itu tidak hanya sekedar bantuan berupa material dan keuangan tetapi menyangkut kebutuhan secara luas akan pentingnya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi, calon guru dan tenaga kependidikan secara memadai. Disamping itu memberikan pendidikan berkualitas yang terjangkau bagi peserta didik tanpa diskriminasi.
  5. Pemenuhan kelengkapan dan pengembangan model pembelajaran sesuai dengan tuntutan pendidikan global. Mengoptimalkan pengembangan model-model pembelajaran. Dalam rangka mengembangkan pembelajaran berbasis TIK maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai yakni, hot spot, perangkat TIK di kelas serta software yang mendukung untuk itu berupa learning management system (LMS) yang didukung oleh teknisi yang memadai. Kegiatannya berupa pelatihan dan guru magang ke sekolah yang sudah mapan. Keterkaitan TIK dalam pembelajaran bidang studi dicontohkan dalam bidang studi kimia, Fisika, Biologi dan Metematika. Pembelajaran terkait dengan Sains di sekolah yang sedang dikembangkan dewasa ini adalah memanfaatkan peran TIK dalam perspektif pendidikan global. Ranah yang menjadi model pembelajaran terkait dengan TIK menyangkut integrasi dalam proses pembelajaran yakni peran TIK sebagai katalisator sekaligus salah satu komponen terjadinya reformasi pendidikan. Oleh karena itu, inovasi pembelajaran dan usaha memotivasi siswa dalam bentuk berbagai model pembelajaran yang menyenangkan sangatlah dibutuhkan terutama terkait dengan TIK. Pembelajaran berbasis TIK bermakna luas, tidak hanya sebatas pada alat bantu, program animasi, dan pemrosesan informasi, akan tetapi lebih jauh dari itu. Menurut Galarneau (2006), misalnya bagaimana pembelajaran berbasis TIK ini akan menstimulasi keterampilan abad ke-21 yaitu kemampuan berkolaborasi, berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan memperkenalkan ICT literacy dalam pembelajaran berbasis web. Hal ini adalah usaha mempersiapkan siswa menghadapi era global.
  6. Pemenuhan sarana pembelajaran berstandar nasional dan berstandar pendidikan global. Sarana pembelajaran berupa sarana fisik dan non fisik, misalnya tersedianya ruang belajar yang nyaman dilengkapi dengan akses internet dan tersedianya alat bantu dan sumber belajar siswa sesuai dengan standar pendidikan yang dipersyaratkan. Kebutuhan kongkrit sarana dan prasarana merujuk pada kebutuhan di tingkat satuan pendidikan. Dalam perspektif pendidikan global sarana TIK merupakan kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi.
  7. Menyediakan Pendidikan kejuruan, vokasi secara profesional dan adaftif untuk sekolah Kejuruan, Inklusi dan SLB. Penyediaan dan pengelompokan sekolah kejuruan yang berbasis dengan keunggulan komparatif daerah sangat dibutuhkan. Dalam konteks penyebaran wilayah, maka sekolah kejuruan yang ada di provinsi Jambi dibagi menjadi tiga zona wilayah konservasi, kawasan penyangga dan pesisir yakni terkait dengan pertambangan, perkebunan dan sektor jasa. Perlu juga pengembangan kawasan pendidikan Science and Techno Park (STP) sebagai wujud partisipasi dunia pendidikan menengah kepada masyarakat sehingga dapat menumbuhkan sektor-sektor perekonomian wilayah pada daerah sekitar.
  8. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan menuju pendidikan global. Sarana pendidikan dimaksudkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar sekolah yang lebih difokuskan pemenuhan rasio antara kebutuhan ruang kelas, laboratorium, WC dan jaringan listrik, air dan fasilitas fisik lainnya termasuk rehab gedung sekolah serta jaringan TIK secara memadai.

Untuk lebih mempertajam program pengembangan pendidikan Jambi hingga tahun 2021 sebagaimana diuraikan di atas, dengan memperhitungkan berbagai kendala di tahap awal periode perencanaan strategis, maka ditetapkan PROGRAM PRIORITAS dengan fokus pengembangan sebagai berikut:

  1. Perbaikan mutu guru secara komprehensif;
  2. Perbaikan tata kelola pendidikan dengan penerapan sistem informasi pendidikan (TIK) yang adaftif, peningkatan mutu kepemimpinan dan manajerial sekolah, perbaikan mutu dan kinerja pengawas dan suvervisi pendidikan dan peningkatan mutu tenaga kependidikan;
  3. Penguatan sistem pelayanan prima pendidikan bermutu dan agar dapat diakses secara luas oleh masyarakat tanpa diskriminasi;
  4. Perbaikan proses pembelajaran yang efektif dan berkarakter;
  5. Pengalokasian pembiayaan berbasis kebutuhan sekolah yang melibatkan semua stakeholder sesuai kewenangan;
  6. Pengembangan sistem inovasi pendidikan melalui pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan pendidikan; dan
  7. Percepatan pemenuhan rasio sekolah kejuruan yang berbasis potensi wilayah melalui pengembangan kawasan Science and Tenchno Park (STP).

Dari visi, misi, tujuan dan program prioritas di atas, maka ditetapkan SASARAN STRATEGIS sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini:

 Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis pendidikan Provinsi Jambi

 

Visi Pendidikan Provinsi Jambi 2021:

Terbentuknya Insan dan Ekosistem Pendidikan Yang TUNTAS

Misi

Tujuan

Sasaran Strategis Hingga Tahun 2021

1.Meningkatkan mutu guru yang profesional dan berkarakter

Mewujudkan guru yang kompeten dan profesional

1.     Pemberian beasiswa setiap tahun untuk siswa terbaik yang bersedia menjadi calon guru.

2.     Dukungan pembiayaan peningkatan mutu pada LPTK.

3.     Guru SM dan SMK berkualifikasi minimal S-1 dan bersertifikat pendidik.

4.     Guru mengikuti kegiatan pengembangan profesi guru berkelanjutan (PPGB) minimal 100 jam/tahun.

5.     Guru mengikuti pembinaan program unggulan sesuai dengan kekuatan dan potensi lokal.

6.     Guru mengikuti pembinaan guru berprestasi tingkat provinsi dan/atau nasional.

7.     Guru mengikuti academic recharging tingkat internasional.

8.     Guru bidang studi/guru kelas mengikuti studi lanjut jenjang S-2 sesuai dengan bidang studinya.

9.     Guru memiliki skor IELTS 6.0, dan English for Specific Purposes.

2.Perbaikan tata kelola pendidikan berbasis TIK ;

 

Mewujudkan sistem tata kelola pendidikan yang sehat berbasis TIK

1.     Kepala SMA dan SMK lulus program orientasi kepala sekolah

2.     Kepala SMA dan SMK mengikuti pelatihan berkelanjutan 100 jam/tahun.

3.     SMA dan SMK menerapkan sistem informasi manajemen sekolah berbasis TIK.

4.     Pengawas/supervisor mengikuti pelatihan profesi pengawas/supervisor berkelanjutan 100 jam/tahun.

5.     Pemangku kebijakan dan pelaksana kebijakan pendidikan hingga UPTD mengikuti pelatihan berkelanjutan 20 jam/tahun

3.Mengembang kan mutu isi dan proses pembelajaran yang berkarakter   dan berbasis muatan lokal

Mewujudkan isi dan proses pembelajaranyang bermutu dan berkarakter dan berbasis muatan lokal

1.     SMA dan SMK menerapkan KTSP.

2.     Guru menyusun RPP, model pembelajaran, pengembangan konten pembelajaran, sistem penilaian, dan berbasis muatan lokal

3.     Sekolah memiliki mata pelajaran unggulan yang berbasis potensi daerah

4.   SMA dan SMK melaksanakan pembelajaran berbasis TIK.

4.Meningkatkan akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi.

Mewujudkan akses layanan prima pendidikan bermutu tanpa diskriminasi

 

 

 

1.       Penduduk usia sekolah menengah memperoleh pendidikan bermutu.

2.       Sekolah memberikan layanan prima pendidikan bermutu.

3.       Siswa kurang mampu dan berprestasi memperoleh beasiswa hingga Pendidikan Tinggi.

4.       Peserta didik berkebutuhan   khusus mendapatkan layanan pendidikan bermutu.

5.       SMA dan SMK berstandar nasional.

6.       Ada anggaran khusus Bidang Pendidikan per tahun untuk Penelitian dan Pengembangan Pendidikan.

  

         4. PENUTUP

Demikian visi pendidikan Jambi menuju Tuntas 2021, semoga uraian yang disampaikan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Provinsi Jambi untuk membentuk karakter bangsa pada masa depan melalui visi menuju Jambi Tuntas Tahun 2021.

 

 

 

                                                         

                                                                                                                                                     Hormat Saya,

 

 

                                                                                                                                                          Azwan, S.Sos, ME

 

 

           

Tambahkan tanggapan anda:

Nama
Email
Alamat
Website
Komentar
Security Code