Jakarta - Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar PTP Connect 2025, forum tahunan bagi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF PTP).
PTP Connect 2025 diselenggarakan pada 17–19 Desember 2025 dengan mengusung tema “Inovasi PTP Mendukung Asta Cita: Memperkuat Pembangunan SDM, Sains, Teknologi, dan Pendidikan.” Kegiatan ini juga menjadi ajang pameran inovasi teknologi pembelajaran sekaligus apresiasi kinerja PTP di seluruh Indonesia
Kepala Pusdatin Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, menegaskan PTP Connect menjadi ruang strategis bagi para PTP untuk berbagi praktik baik, berkolaborasi, serta mengembangkan inovasi teknologi pembelajaran.
“Menjadi ruang strategis bagi para PTP untuk berbagi praktik baik, berkolaborasi, serta mengembangkan inovasi teknologi pembelajaran,” ujarnya dalam sambutan acara pembukaan PTP Connect 2025, Jakarta, Rabu (17/8).
Yudhistira menjelaskan bahwa Pusdatin Kemendikdasmen memiliki peran sebagai instansi pembina JF PTP, sekaligus pengguna hasil kerja para PTP, tidak hanya di lingkungan pendidikan, tetapi juga di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
“Forum ini menjadi tempat para jabatan fungsional PTP berkumpul dan berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Ini cukup unik karena PTP tidak hanya berada di dunia pendidikan, tetapi juga di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah,” jelas Yudhistira.
Ia menyebutkan, hingga saat ini terdapat sekitar 2.958 PTP yang tersebar di berbagai instansi pemerintah. Para PTP memiliki peran strategis dalam mendorong pembelajaran berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN).
“Tugas PTP adalah mendorong pembelajaran agar meningkatkan kualitas SDM ASN di kementerian, lembaga, dan pemda melalui teknologi pembelajaran,” imbuhnya.
Menurut Yudhistira, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sejatinya merupakan ruang belajar. Karena itu, pembelajaran tidak hanya dimaknai sebagai aktivitas formal, tetapi menjadi bagian dari penguatan kompetensi ASN secara berkelanjutan.
“Tidak hanya bekerja, tetapi juga terus belajar untuk mendukung Asta Cita Presiden dalam penguatan SDM, sains, teknologi, dan pendidikan,” katanya.
Yudhistira menegaskan bahwa peran PTP sangat penting dalam mencetak ASN yang profesional, adaptif, dan terus berkembang. Bahkan, pemanfaatan PTP tidak hanya terbatas untuk ASN, tetapi juga menghasilkan produk pembelajaran yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Yudhistira mencontohkan Rumah Pendidikan yang diluncurkan Kemendikdasmen pada Januari 2025. Platform ini dikembangkan melalui kolaborasi PTP di lingkungan Kemendikdasmen, khususnya Pusdatin.
“Rumah Pendidikan kami kembangkan sebagai ruang belajar. Ada perubahan dari schooling menjadi learning. Pembelajaran tidak hanya di sekolah, tetapi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, konsep tersebut juga berlaku di lingkungan kementerian dan lembaga, di mana pembelajaran tidak harus selalu dilakukan di pusat pendidikan dan pelatihan.
“Antar ASN bisa saling belajar. Dan beberapa layanan di Rumah Pendidikan juga digunakan untuk publik,” tandasnya.
Sumber : https://www.mnctrijaya.com/news/detail/74896/ptp-connect-2025-ruang-strategis-berbagi-praktik-baik-berkolaborasi-hingga
